VANDALISME MUSHOLLA: BAGAIMANA SIKAP KITA?


  Gambar: Barang Bukti Vandalisme Musholla Tangerang


    Media digegerkan dengan adanya aksi vandalisme Musholla. Sebelumnya, apa itu maksud dari vandalisme? Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), disebutkan bahwa vandalisme adalah: perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dsb); perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

    Kasus terjadi pada tanggal 29/9/2020. Tepatnya adalah ketika muazzin mau melaksanakan azan Ashar sekira jam 15.30 WIB. Namun dia dikagetkan dengan adanya perusakan Mushalla Darussalam Tangerang tersebut. Kasus sudah dilimpahkan dan diurusi oleh Kepolisian setempat. Tidak perlu memperbesar dan melebarkan masalah karena sudah ditangani oleh pihak yang berwenang.

      Terlepas dari motif dari pelaku, perbuatan ini tetap tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Karena memantik emosi umat Islam. Namun, sebagai umat Islam kita tidak boleh terpancing amarah, emosi, dan main hakim sendiri. Karena itu juga akan memperkeruh suasana. Sambil melihat perkembangan dari penanganan kasus, mari kita ambil hikmah dan pelajaran dari kejadian tersebut.

        Ini bisa jadi ujian dan peringatan kepada kita umat Islam atas perilaku keagamaan kita. Sudah menjadi rahasia umum bagi kita semua bahwa nasib Masjid dan Mushalla itu sama dengan keranda mayat. Jika ada pengumuman untuk merenovasi atau pembangunan Masjid baru maka berbondong-bondong jamaah untuk berinfak, sedekah, dan amal jariyah. Orang kaya pun merasa terpanggil dan menutup kekurangan pembangunannya. Sama halnya dengan kerenda yang ditawarkan oleh Pak RT untuk dibangun, maka semua warga akan siap membayarnya.

        Namun, jika kerenda itu sudah jadi maka siapa pun orang yang masih hidup itu tidak ada yang mau mencobanya, menempati atau sekedar masuk di dalamnya. Masjid dan Musholla juga hampir sama nasibnya. Jika keduanya sudah jadi dan mentereng agung, maka kita semua akan enggan masuk di dalamnya. Bahkan ada sindiran yang menyebut: "Tidak masalah sendal hilang di Masjid asalkan bukan keimanan untuk datang kepadanya yang hilang... Ada seseorang yang tidak pernah ke masjid sama sekali di dalam hidupnya dan di akhir hidupnya dia ke masjid di shaff terdepan bahkan di depannya imam yaitu menjadi jenazah..." dan kata-kata lainnya.

        Bisa saja kasus vandalisme Musholla tersebut adalah tamparan untuk kita semua agar semakin menjaga masjid dan musholla dengan cara berjamaah setiap waktunya atau setidaknya mengisi majlis-majlis taklim, dibuat belajar anak-anak, menjadikannya sebagai tempat TPQ dan sejenisnya. Karena dengan begitu tentu orang-orang yang berniat jahat itu tidak akan berani masuk ke dalamnya. Logikanya, pencuri akan takut memasuki rumah yang dijaga ketat.

        Ini bukan menyinggung siapa saja, namun agar kita semakin sayang dan cinta kepada masjid dan musholla kita semuanya. Amiiin_

Oleh: MA. Zuhurul Fuqohak Yahya

Ikuti kami Di Video ini Juga: