CARA AGAR ANAK KERASAN DI PESANTREN

 


Apakah Anda pernah merasakan tidak betah saat di pesantren dulu? Atau anak Anda pernah merasakan tidak betah atau sedang tidak betah di pesantren? Bagaimana perasaannya? Tentu orang tua, anak, dan keluarga sangat waswas dengan keadaan ini. Pikiran "traveling" ke mana-mana. Ada perasaan khawatir, takut, sedih, over thinking dan sebagainya terkait dengan belahan hati Anda.

Banyak para ulama, Kyai dan sepuh yang memberikan tips tentang hal ini. Di antaranya ada yang menyebutkan bahwa Si Anak bisa saja "Dipuasani Weton" oleh sang Ayah atau Ibu. Caranya adalah cari tanggal lahir dia, hari apa dan wetonnya apa. Semisal si Anak lahir di hari Senin Legi, maka orang tua berpuasa di Hari Senin Legi dengan puasa mutlak mengharapkan pahalanya diberikan kepada Sang Anak agar bisa betah, kerasan, kuwarasan di Pesantren.

Nah, Admin Miftahul Ulum Yahyawiyyah Ds. Talun Kec. Kayen Kab. Pati juga memiliki tips-tipsnya teman-teman...

Berikut kami sarikan dari dhawuh-dhawuh para guru-guru kami.

Pertama, si anak dikasih umben-umben Kyai atau Guru. Jadi, Sowankan sang Anak kepada Sang guru agar diberi air berkah doa beliau. Ini sangat manjur sekali. Betapa banyak para santri yang hatinya terasa gamang dan mamang itu menjadi betah dengan berkah doa para guru yang alim salih. 

Kedua, diajak jalan-jalan. Orang sekarang bilang healing. Mengapa jalan-jalan termasuk solusi anak-anak yang tidak betah di pesantren? Karena bisa saja Sang Anak tidak betah itu karena bosan dan tidak terbiasa dengan keadaan di Pesantren. Maka, diajak pergi jalan-jalan adalah solusinya.

Ketiga, biarkan menangis. Artinya, jika si anak tetap ingin menangis maka biarkan saja. Orang tua harus sedikit tega. Karena menangis hanyalah ekspresi jiwa yang meronta-ronta. Pengalaman dari beberapa santri yang sudah menjadi alumni itu ketika menangis maka mereka akan tenang pada saat waktunya yang tepat.

Keempat, bawakan air dan debu dari rumah. Air adalah simbol dari ketenangan, dari kebersihan hati, dari mengalirnya jiwa sesuai dengan takdir alamiah. Sedangkan debu itu merupakan simbol asal muasal kita. Sangkan paraning dumadi umumnya dipahami sebagai asal dan tujuan hidup. Maka, santri-santri agar betah di Pesantren harus paham betul tujuan hidup mereka apa? Yaitu agar beribadah yang baik kepada Allah swt.

Kelima, teman-temannya harus pandai mengajak bercanda dan bermain dia agar tidak konsentrasi memikirkan rumah. Dipecah fikirannya agar bisa cepat beradaptasi dengan dunia pesantren.

Semoga, siapapun yang sedang berada di pesantren, Anaknya di pesantren, keluarga di pesantren bisa diberikan kemudahan jalan oleh Allah swt, Amiiin....